Sejarah Mode Indonesia

Warna-warni Sejarah Mode Indonesia

Warna-warni Sejarah Mode Indonesia

Seperti apakah wajah mode Indonesia dari masa ke masa? Anda dapat menyaksikannya dalam pameran sejarah mode Indonesia di acara Festival Mode Indonesia 2007 ini. Lewat jajaran manekin dalam balutan aneka busana, Anda dapat menyaksikan ringkasan sejarah mode Indonesia yang sarat warna.
Mode Indonesia sendiri baru benar-benar tercatat baik secara rupa, lisan, maupun tulisan, pada tahun ’50-an, yang diawali dengan kehadiran seorang maestro dan pelopor perancang busana Indonesia, Peter Sie. Melalui tangan dan kreativitas pria kelahiran Bogor inilah, profesi perancang busana lahir dan menyemarakkan gaya berbusana wanita di era tersebut.

Seperti teknologi, mode juga berkembang dan berpacu dengan jaman, melahirkan maestro-maestro baru yang siap mewarnai panggung mode tanah air. Pada tahun ’60-an dan ’70-an misalnya, muncul nama Non Kawilarang, Elsie Sunarya, dan Irie Supit. Tak lama kemudian, lahir perancang-perancang baru yang turut mengembangkan industri ini. Mereka antara lain adalah Iwan Tirta, Prajudi Admodirdjo, Arthur Tambunan, dan Harry Darsono.

Untunglah sejarah tak pernah berhenti tercipta. Hadirnya ajang Lomba Perancang Mode yang diadakan oleh majalah femina pada tahun 1979, membuahkan generasi perancang busana baru yang tak terbendung. Dari ajang inilah lahir nama-nama yang akrab di telinga para pemerhati dan pencinta mode Indonesia: Samuel Wattimena, Edward Hutabarat, Chossy Latu, Itang Yunasz, Dandy Burhan, Stephanus Hamy, Widhi Budimulia, Carmanita, Naniek Rahmat, Taruna Kusmayadi, Tuty Cholid, Anne Rufaidah, Denny Wirawan, Ferry Sunarto, Sally Koeswanto, Priyo Oktaviano, Billy Tjong, dan masih banyak lagi. Masing-masing dari mereka tampil dengan konsep berbusana yang berbeda-beda dan membuat gaya berbusana wanita maupun pria Indonesia semakin bervariasi dan atraktif!

Tapi sejarah mode tentu tak akan sesemarak ini tanpa kehadiran perancang-perancang berbakat lain yang hadir dengan kreativitas dan keberanian berkarya tersendiri. Mereka antara lain adalah Ghea S. Panggabean, Valentino Napitupulu, Arthur Harland, Ramli, Biyan Wanaatmadja, Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Adrian Gan, Eddy Betty, Ronald V. Gaghana, Deden Siswanto, Arantx Adi, dan masih banyak lagi.
Kini tak tercatat berapa jumlah perancang busana yang ada di Indonesia. Yang pasti, kehadiran mereka dengan karya-karya jenius serta ide-ide kreatif, siap membuat panggung mode Indonesia semakin meriah. Dan melalui pameran inilah kami ingin agar para pengunjung, pemerhati, serta pencinta mode tanah air dapat melihat secara langsung keragaman warna dan rasa yang pernah tercatat dalam sejarah mode Indonesia.

Laptop pertama yang diproduksi massal pada tahun 1981

Posted Image

Osborne 1, Laptop Pertama Yang Dibuat 29 Tahun Yang Lalu
Dirilis pada tahun 1981 oleh Osborne Computer Corporation, Osborne 1 dianggap sebagai komputer portabel pertama dunia, memiliki perlindungan yang cukup kuat saat ditutup, dan juga bisa dibawa kemana-mana karena memiliki pegangan saat ditutup. Ia bahkan memiliki baterai opsional, sehingga tidak perlu dicolokkan ke stop kontak 110VAC untuk daya.
Baca lebih lanjut

UWAIS AL QARNI : TAK TERKENAL DI BUMI TERKENAL DI LANGIT

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.

Baca lebih lanjut

10 Istana dan Benteng Menarik di Dunia

HINGGA saat ini masih berdiri megah beberapa istana dan kastil peninggalan bersejarah di berbagai negara. Bangunan bersejarah itu kini telah menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara. Kali ini, kami menyajikan sepuluh istana dan benteng menarik di dunia, yang kami kumpulkan dari berbagai sumber.

1. Potala Palace, Tibet

Potala Palace adalah bangunan istana megah yang dianggap suci dan dulunya dijadikan sebagai tempat tinggal Dalai Lama di puncak gunung Potala, Lhasa, Tibet.

Bangunan berukuran 400 x 350 meter ini memiliki sekitar 200 ribu patung, seribu kamar lebih dan 10 ribu tempat pemujaan yang terkumpul di puncak Marpo Li, yaitu lembah merah (red hill) yang menjulang tinggi lebih dari 300 meter dari dasar lembah.

Adapun dua lembah utama “Tiga Penjaga Tibet” lainnya yang terbagi di beberapa sudut istana, seperti Chokpori di bagian selatan Potala dan Pongwari yang mewakili bagian dari dewi Kwam Im (Avalokitesvara). Baca lebih lanjut

Penemuan Kapal Romawi Kuno

Pejabat Departemen Kebudayaan Italia hari Jumat (24/7) lalu mengatakan, Arkeolog menemukan lima kapal karam Romawi Kuno yang masih utuh di pantai barat di perairan dekat sebuah pulau kecil di lepas pantai Italia, kapal tersebut tenggelam sekitar abad pertama sampai abad ke-4 SM, kapal tersebut membawa sejumlah barang-barang seperti porselen dan kontainer yang penuh dengan isi. Berita yang menarik adalah bahwa kapal ini termasuk barang-barang bawaannya masih dalam kondisi baik, tidak rusak oleh pemburu harta karun atau alam, seperti sebuah museum arkeologi di bawah laut. Baca lebih lanjut

Lubang Japang : Peninggalan Gua Jepang di Bukittinggi

Udara dingin, panorama indah di lingkungi perbukitan Ngarai Sianok, plus tanaman hijau yang menambah kesejukan membuat suasana Bukittinggi sangat nyaman dan sejuk. Ada beberapa tempat wisata juga di kabupaten yang pernah menjadi ibu kota negara RI dikala perang masih berkecamuk. Salah satunya adalah Lubang Japang atau Gua Jepang yang masih berada di areal pusat kota Bukittinggi. Baca lebih lanjut